Minggu, 08 April 2012

Ampuni Aku Wahai Cinta

Sudah mulai banyak yang mbahas tentang cinta.
Tapi benarkah diri ini sudah tahu tentang cinta???
Begitu mudahnya cinta diucapkan.................
Begitu mudahnya cinta diungkapkan...............
Begitu mudahnya cinta disebutkan............

Wahai,
Tahukah engkau CINTA Qoish pada Layla?
Yang memilih sebutan 'Majnun', 'GILA' bagi cinta?
Tahukah engkau kapan pertama kali Qoish bertemu dengan Layla?
Tahukah engkau kapan Qoish dekat, akrab dengan Layla?
Tahukah engkau saat Qoish merindukan Layla?
Tahukah engkau saat Qoish bertemu Layla?
Dan cukuplah itu membuat Qoish menjadi Majnun.

Saat pertama Qoish bertemu Layla,
Saat Qoish ingin selalu bertemu dengan Layla,
Saat Qoish menyebut-nyebut terus menerus nama Layla,
Layla........Layla........Layla..................

Saat nama Layla disebut orang lain, bergetarlah hati Qoish,
Ingat akan yang dicinta, kecemburuan menggelora di dada,
Saat seluruh ingatan Qoish dirampas oleh cinta.....
tubuhnya dihancurkan oleh kerinduan pada yang dicinta,
Siang tak bisa makan, minum,Malam tak tenang tidur,
dan selalu bangun..seraya menyebut nama Kekasihnya,
Layla.....Layla.......
Kesadarannya direnggut oleh yang dicinta,
Kemana Qoish menghadap hanya wajah Kekasihnya yang tampak,
Sedetik lupa pada Layla adalah kerugian bagi Majnun,
Jiwa raganya hanya untuk yang dicinta, Matanya telah buta, hatinya pun buta,
pada selain yang dicinta........... Layla.......Layla..........
Kerajaan dunia ditinggalkan oleh Majnun, Kehormatan dunia ditinggalkan
Oleh Majnun,
Caci maki dan hinaan tertuju pada Majnun,
Apa artinya bagi orang yang Majnun? Layla......Layla...............
Saat Qoish sang Majnun bertemu dengan sang Kekasihnya,
Tubuhnya gemetar, luluh lantak sekujur dirinya, Yang Tampak hanya
Kekasihnya,
Majnun takkan dapat hidup tanpa Kekasihnya.
Layla.....Layla......

Wahai diri apakah engkau merasa sudah menjadi
seorang pencinta?? Kenal saja belum. Apalagi dekat,
Terlebih lagi rindu......duh......jauhnya saat itu.......
Lebih baik aku diam.

Wahai diri,
tahukah engkau CINTA Zulaikha pada Yusuf?
Yang memilih sebutan 'Majnun', 'GILA' bagi cinta?
Tahukah engkau kapan pertama kali Zulaikha bertemu dengan Yusuf?
Tahukah engkau kapan Zulaikha dekat, akrab dengan Yusuf?

Tahukah engkau saat Zulaikha merindukan Yusuf?
Tahukah engkau saat Zulaikha bersanding dengan Yusuf?
Tahukah engkau saat Zulaikha ditinggalkan Yusuf?
Dan cukuplah itu membuat Zulaikha menjadi Majnun.

Mimpi-mimpi telah membawa bayangan Yusuf masuk dalam
pelupuk mata Zulaikha.
Saat itulah perkenalan dirinya dengan sang pemilik
wajah keagungan Ilahi,
Hari-demi hari dinantikan kehadiran mimpinya lagi,
Siang malam, makan tak enak, tidur tak nyenyak,
Kegelisahan makin menjadi,Terus menerus disebut nama yang agung,
Yusuf....Yusuf...... dimanakah engkau?, hadirlah
walau hanya dalam mimpi, Hari demi hari ditunggu,
dengan cucuran airmata kesedihan, Zulaikha memohon,
Yusuf.....Yusuf...hadirlah walau hanya dalam mimpi,....
Do'anya didengar oleh sang pemilik Yusuf.
Dan terdengarlah suara,"Datangilah Mesir"

Bagai mendapatkan air di padang pasir,
Bagai wanita pelit yang mendapat permata Sang Maha
Kuasa,
Bagai ibu sejati yang baru melahirkan anak yang
dinanti-nanti,...
Zulaikha berteriak kegirangan saat ada berita dari
Mesir.
Zulaikha akan dilamar Wazir Agung,

Duhai kenikmatan hati,
Akankah diri ini khan bertemu dengan mimpi,
lamaran diterimanya,Tapi....
Gemuruh halilintar takkan mengangetkan dirinya
seperti ini,Teriakan seribu prajurit di medan perang takkan
menakutkan seperti ini,Kenapa yang dijumpai bukan yang ada dalam
mimpi????
Kenapa suamiku ini bukan yang selalu
kusebut-sebut.......Yusuf.......Yusuf,dimanakah engkau???
Apakah suara-suara itu telah menipuku??
Kesedihan, amarah, dan lain-lain menumpuk menjadi satu.
Yusuf dimanakah engkau...........
Kerinduan semakin menyesakkan dada,
bibirnya yang merah mungil, terus menerus menyebut nama
Yusuf.....yusuf.....
Apakah artinya kemewahan yang kupunyai??
Apakah artinya kehormatan yang kumiliki sebagai istri wazir agung ???
Kalau aku tidak dapat bertemu dengan yang kucintai??

Sampailah satu ketika,
Ketika Yusuf sang hamba, sang budak belian, dibeli oleh sang wazir,
Diberi pakaian yang layak, diberi makanan yang layak.........
Jantung Zulaikha serasa copot,
saat perjumpaan yang pertama kali dengan pemilik wajah keagungan.

Hasratnya menggebu, cintanya buta, Zulaikha Majnun,
Yusuf dijebak dalam kamar yang memiliki 12 pintu,
Dikunci semua dan kuncinya dibuangnya.........

Yusuf ..........
debar jantungku dan getaran cintaku menggelora hebat......
jangan tolak diriku yang mencintaimu,
jangan pikirkan sekeliling diriku,
karena aku telah tenggelam kedalah ketampan rupawanmu,
Ijinkanlah aku untuk bersatu denganmu,....

Yusuf sang pemegang kemuliaan Tuhannya, berbalik ketakutan,
sementara tangan Zulaikha memegang bajunya,
dan Yusufpun berlari-dan berlari menjauh,
Robeknya baju Yusuf bersamaan dengan terbukanya 12
pintu yang terkunci,

Wahai diri,
cinta yang bagaimana yang kau tawarkan padaKu????
tersebarlah fitnah dikalangan putri-putri bangsawan,
Zulaikha hanya tersenyum,
katanya," Caci-lah dan maki-lah diriku,
sesungguhnya engkau bukan orang yang tahu tentang cintaku,

Dikumpulkannya para putri bangsawan itu dalam satu pesta,
Saat buah-buahan dibagikan, dan pisau ditiap orang disiapkan,
Yusuf diberi pakaian laiknya seorang raja,
Lewatlah sang Matahari kehidupan didepan para putri, Mata terbelalak,
sebagian yang memiliki sakit jantung jatuh dan mati,
Napas seakan-akan terhenti, Mulut ternganga,
Jari-jari teriris pisau sampai jatuh jari-jari, tak terasa,
Mereka semua dilanda kegalauan dan ketakjuban,

Wahai,
ini bukan manusia, ini adalah malaikat yang
menjelma,......kata mereka.
Wahai Zulaikha yang berbahagia,
Berbahagialah engkau yang telah merasakan cinta pada Yusuf,
Kini bukan hanya kau yang jatuh dalam gelombang cinta,
Kami semua tenggelam dalam cinta yang buta,
Yusuf.......Yusuf......wahai dambaan.
Wahai matahari kehidupan, pemimpin para malaikat,
Kalau sekiranya enkau sudah bosan dengan Zulaikha,
datanglah pada kami semua, kami siap melayani dirimu,
Oh......Yusuf...Yusuf.........................

Kecemburuan dan kemarahan Zulaikha karena cintanya,
membuat putusan untuk memenjarakan sang Kekasih,
Masuklah Yusuf di penjara,

Bahagiakah Zulaikha,
Oh...malam.....langit yang berbintang apa artinya
cahaya bintangmu?
Bila sang kekasih justru jauh dariku,
Kalau dulu paling tidak masih dapat memandang wajahnya,
Kini, apa yang kudapat,
Berbahagialah tembok-tembok penjara yang dapatmenyaksikan wajahmu,
wahai kekasih,
Berbahagialah terali-terali besi di situ yang dapat memandangimu
keanggunanmu, Apakah yang dilakukan Zulaikha,
Siang tak bisa tidur, Makan tak enak, minum tak enak,
Tubuhnya kurus, detik-detiknya tak lepas ia menyeru nama Yusuf,
Kalau malam tiba,
ia mengendap-ngendap kedalam penjara,
takutnya untuk bertemu sang kekasih, memaksakan ia
mesti puas bertemu bayangan sang Kekasih,
Zulaikha meratap, menyesali putusannya pada Yusuf,
Duhai yang tercinta, kebodohan apa yang telah kulakukan ini?
Aku justru tak dapat memandang wajahmu,
Berbahagialah lantai penjara yang menjadi alas kakimu,
Aku bahkan tak pantas menjadi alas kakimu.
Syahdan singkat cerita, Yusuf keluar dari penjara,
Diangkat sebagai wazir Agung oleh sang raja,
sementara wazir terdahulu sudah tiada,

Hari-hari kemegahan dan kemewahan bersama sang Nabi, lalu .....
kemanakah korban cinta, dia si Zulaikha???
Setelah tubuhnya dihempas oleh gelombang cinta,..........
Setelah dirinya dirampas oleh dahsyatnya cinta..........

Tubuhnya kini bongkok, Kecantikannya sirna,
Ia tinggal digubuk pinggir jalan, sambil berharap,
debu-debu kuda sang kekasih yang lewat di jalan itu,
dapat menempel pada tubuhnya,
dan cukuplah itu untuk mengobati kerinduannya sementara,

Dengan tertatih-tatih, berjalan kesana kemari,
sambil tak pernah putus berseru...
Yusuf......Yusuf......Yusuf.........

Pemilik sang Nabi berkendak,
Pemilik yang dicintai bertindak,
Satu ketika lewatlah Yusuf,

Dengan setengah berlari membawa tubuh bonkoknya,
dia tidak mempedulikan dirinya,
kemudaannya yang telah hilang,
kecantikannya yang telah banyak memudar,
ia berlari untuk mencium debu kaki kuda sang kekasih,
Yusuf....Yusuf.............
Hati Yusuf dikendalikan pemiliknya, menolehlah ia,
mendengar suara yang samar-samar diingatnya,

Sesampai dikerajaan,
diperintahkan prajuritnya untuk membawa si wanita tua itu,
Betapa bahagianya Zulaikha saat kesempatan jumpa ada,
Dipandanginya Yusuf disinggasananya,
Sadarlah Yusuf siapa yang ada dihadapannya ini,
Kekagumannya pada Zulaikha atas cintanya pada dirinya,
Membuat Yusuf mengalirkan air mata.......
Duh Zulaikha kemanakah perginya kecantikan dan kemudaan dirimu?
Tanya Yusuf, Zulaikha menjawab,"mereka telah pergi, dan cukup
cintaku padamu yang menghidupiku,
Yusuf........ Yusuf......menangis......
air matanya bertambah deras mengalir...
Duh,......pemilik hidupku, .........atas kasih sayang Mu,
dan atas ijinmu.....kumohon .......kumohon kembali
kemudann dan kecantikan
Zulaikha seperti sedia kala..................
Tuhan Maha Kuasa.......
hembusan rohmat telah mengembalikan Zulaikha
sebagaiman sedia kala.

Bersatulah Yusuf dan Zulaikha dalam perintah
Ketuhanan bagi dua manusia,
Rahasia demi rahasia dibuka oleh Yusuf pada Zulaikha.......
Dan kecintaan Zulaikha dari pemilik wajah yang agung,
beralih pada kecintaannya pada Pencipta dari pemilik
wajah yang agung itu.
Tuhan berkehendak,
satu peristiwa di satu malam terjadi,
saat Yusuf berkehendak, sedang Zulaikha asyik
tenggelam pada sang Pencipta,
robeklah baju Zulaikha, sebagai persamaan dengan
robeknya baju Yusuf diwaktu dulu.
Alloh lah Yang Mesti Di Cinta.

Titik pertemuan pasti ada akhirnya.....
titik perpisahan datanglah juga........
Yusuf menghembuskan nafas terakhirnya.....
Kembali pada sang Penciptanya......
dimanakah Zulaikha..........
3 hari 3 malam Zulaikha terkapar di atas tanah
pekuburan.....menangis..... mengalirkan darah........
Wahai mata yang melihat......
apa artinya pandangan ini? kalau yang dipandang
sudah tiada........
Dengan keberanian seorang prajurit yang siap syahid
dimedan perang......
jarinya ditancapkan pada kedua matanya.....
Tidak pantas aku melihat yang lain selain yang
kucinta.........................

saat demi saat berlalu di situ....................
Zulaikha-pun menghembuskan nafasnya yang terakhir.......

Aku meneteskan air mataku.......saat menulis ini..............
begitu agung ........ begitu indah........ begitu menawan..............
Cintamu Zulaikha pada sang Nabi...............................

wahai diri.......
tidak malukah engkau bila engkau mengaku sebagai
orang yang mencinta???
padahal keinginanmu untuk bertemu tidak ada,
perintah-peritahNya tidak kau laksanakan,
larangan-laranganNya masih sering engkau terjang......
wahai diri tidak malukah engkau?????????????????????????????
hatiku meradang........menahan air mata yang terus
mengalir..... betapa malunya diriku...............

Ampuni aku wahai CINTA

0 komentar:

Posting Komentar

About Me

Foto Saya
Oliez
saya orangnya slengean cuy
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Blog Search: The Source for Blogs
 
Copyright (c) Kumpulan Artikel - Blogger Templates created by BTemplateBox.com - Css Themes by metamorphozis.com