1. Pengertian Aqidah Islam
Aqidah merupakan unsur yang kekal dan tidak berubah sejak dari zaman nabi Adam hingga ke zaman nabi Muhammad SAW, berbeda dengan syariat yang sifatnya berubah. Contoh syariat nabi Adam dengan nabi Muhammad, syariat bersifat dinamik (tidah thabat)seperti akidah.
Menurut Prof. Abdul Aziz Dahlan, akidah secara harfiah berarti sesuatu yang tersimpul secara erat atau kuat. Dari sudut bahasa ,akidah berasal dari lafadz ‘aqada yang masdarnya mengandung dua pengertian yaitu :
1. ‘UQDAH – Simpulan tali yang kuat, kukuh, padu dan tidak boleh dirungkai.
2. ‘AQAD – perjanjian .
- Perjanjian antara manusia dengan Allah semasa di alam roh.
- Perjanjian ketika bersyahadah iaitu mengakui dan meyakini kewujudan Allah lalu taat.
Dari sudut agama, akidah ialah pegangan yang mutlak,mantap,kuat,kekal dan suci dalam jiwa seorang muslim.
Akidah juga bermaksud Iman.
Menurut Prof. T.M. Hasbi Ash Shiddiqie menyatakan bahwa dalam arti bahasa aqidah adalah sesuatu yang dipegang teguh dan terhujam kuat didalam lubuk jiwa dan tidak dapat beralih dari padanya. Sedangkan Mahmud Syaltut berpendapat akidah ialah sisi teoritis yang harus pertama kali diimani atau diyakini dengan keyakinan yang mantaptanpa keraguan sedikitpun. Hal tersebut disebutkan dengan nash-nash al-quran maupun hadist metawatir yang eksplisit menjelaskan persoalan itu, disamping adanya consensus para ulama’ sejak pertamakali agama islam didakwahkan oleh rasulullah. Dan perkara itu pula yang menjadi inti ajaran Allah kepada para rasul sebelumnya.lebih lanjut Syaltut mengelaborasi bahwa dalam ajaran islam akidah merupakan landasasn atau akar, sedangkan syari’ah merupakan batang. Jadi akidah dan syari’ah adalah satu kesatuan tunggal yang tidak dapat dipisahkan karena akar tanpa batang tidak akan pernah berbuah dan batang tanpa akar juga tidak mungkin akan ada.didalam al-quran akidah disebutkan dengan iman dan syari’at disebutkan dengan amal sholeh, seperti tersebut dalan surat al-kahfi ayat 107
2. Ruang Lingkup Akidah Islam
Akidah islam adalah akidah yang sangat simple karena ia merupakan akidah yang sesuai dengan fitrah. Akidah ini dibangun diatas pijakan yang kokoh dan jelas yang tidak menerima ijtihad atau perubahan, sekalimun zaman dan tempat itu sendiri mengalami perubahan.
Tonggak-tonggak tersebut wajib diimani oleh setiap muslim. Apabila seotang muslim mengingkati tonggak akidah islam, berarti ia telah mengingkari keseluruhannya. Setiap kali ilmu manusia mengalami perkembangan, ia mesti menjadikan ilmu pengetahuan ituuntuk memahaki ekidah dan dalil-dalinyauntuk memperkokoh dan memperjelas akidah tersebut. Kajian tentang akidah tidak akan lepas dari rukun iman
Rukun iman atau Pokok-pokok akidah islam tersebut adalah :
1. Iman kepada Allah
Keesaan absolute yang bersih dari anasir polyteisme (syirik), hanya kepada Allah-lah tempat mengantungkan segala sesuatu. Artinya percaya sepenuh hati akan eksistensi tuhan dan keesaan-Nya serta sifat-sifatnya yang serba sempurna. Sebagai mana yang terdapat dalam QS. 42: 11 artinya Tak ada satupun yang serupa dengan-Nya. Dan QS. 112: 1-4 artinya Katanlah, “Allah itu esa.Allah tempat meminta. Allah tidak melahitkan dan tidak pula dilahirkan. Tidak ada satupum yang setara dengan-Nya.
Aqidah merupakan unsur yang kekal dan tidak berubah sejak dari zaman nabi Adam hingga ke zaman nabi Muhammad SAW, berbeda dengan syariat yang sifatnya berubah. Contoh syariat nabi Adam dengan nabi Muhammad, syariat bersifat dinamik (tidah thabat)seperti akidah.
Menurut Prof. Abdul Aziz Dahlan, akidah secara harfiah berarti sesuatu yang tersimpul secara erat atau kuat. Dari sudut bahasa ,akidah berasal dari lafadz ‘aqada yang masdarnya mengandung dua pengertian yaitu :
1. ‘UQDAH – Simpulan tali yang kuat, kukuh, padu dan tidak boleh dirungkai.
2. ‘AQAD – perjanjian .
- Perjanjian antara manusia dengan Allah semasa di alam roh.
- Perjanjian ketika bersyahadah iaitu mengakui dan meyakini kewujudan Allah lalu taat.
Dari sudut agama, akidah ialah pegangan yang mutlak,mantap,kuat,kekal dan suci dalam jiwa seorang muslim.
Akidah juga bermaksud Iman.
Menurut Prof. T.M. Hasbi Ash Shiddiqie menyatakan bahwa dalam arti bahasa aqidah adalah sesuatu yang dipegang teguh dan terhujam kuat didalam lubuk jiwa dan tidak dapat beralih dari padanya. Sedangkan Mahmud Syaltut berpendapat akidah ialah sisi teoritis yang harus pertama kali diimani atau diyakini dengan keyakinan yang mantaptanpa keraguan sedikitpun. Hal tersebut disebutkan dengan nash-nash al-quran maupun hadist metawatir yang eksplisit menjelaskan persoalan itu, disamping adanya consensus para ulama’ sejak pertamakali agama islam didakwahkan oleh rasulullah. Dan perkara itu pula yang menjadi inti ajaran Allah kepada para rasul sebelumnya.lebih lanjut Syaltut mengelaborasi bahwa dalam ajaran islam akidah merupakan landasasn atau akar, sedangkan syari’ah merupakan batang. Jadi akidah dan syari’ah adalah satu kesatuan tunggal yang tidak dapat dipisahkan karena akar tanpa batang tidak akan pernah berbuah dan batang tanpa akar juga tidak mungkin akan ada.didalam al-quran akidah disebutkan dengan iman dan syari’at disebutkan dengan amal sholeh, seperti tersebut dalan surat al-kahfi ayat 107
2. Ruang Lingkup Akidah Islam
Akidah islam adalah akidah yang sangat simple karena ia merupakan akidah yang sesuai dengan fitrah. Akidah ini dibangun diatas pijakan yang kokoh dan jelas yang tidak menerima ijtihad atau perubahan, sekalimun zaman dan tempat itu sendiri mengalami perubahan.
Tonggak-tonggak tersebut wajib diimani oleh setiap muslim. Apabila seotang muslim mengingkati tonggak akidah islam, berarti ia telah mengingkari keseluruhannya. Setiap kali ilmu manusia mengalami perkembangan, ia mesti menjadikan ilmu pengetahuan ituuntuk memahaki ekidah dan dalil-dalinyauntuk memperkokoh dan memperjelas akidah tersebut. Kajian tentang akidah tidak akan lepas dari rukun iman
Rukun iman atau Pokok-pokok akidah islam tersebut adalah :
1. Iman kepada Allah
Keesaan absolute yang bersih dari anasir polyteisme (syirik), hanya kepada Allah-lah tempat mengantungkan segala sesuatu. Artinya percaya sepenuh hati akan eksistensi tuhan dan keesaan-Nya serta sifat-sifatnya yang serba sempurna. Sebagai mana yang terdapat dalam QS. 42: 11 artinya Tak ada satupun yang serupa dengan-Nya. Dan QS. 112: 1-4 artinya Katanlah, “Allah itu esa.Allah tempat meminta. Allah tidak melahitkan dan tidak pula dilahirkan. Tidak ada satupum yang setara dengan-Nya.
0 komentar:
Posting Komentar